Yang satu mistis, yang satu sains. Bagaimana kedua hal ini bersatu? Jawabannya mungkin baru aja Gw temukan di Borneo...
(Dari www.theofantastique.com)
Awal kisah, kemarin malam Gw diajak buat ke rumah seorang karyawan BOSF Samboja yang sedang berulang tahun. Di sana kita makan-makan dan ngobrol. Kemudian seorang tamu bicara ke temannya bahwa minta tolong untuk dicarikan dompet temannya yang hilang, permintaan yang menurut saya biasa-biasa saja. Kemudian tamu tersebut, yang ternyata dipanggil Pak Tua, mengambil minyak wangi. Awalnya Gw pikir dia akan memijat temannya itu, karena memang dia sedang bengkak kakinya. Pijatan dilakukan lembut di daerah tengkuk, dan kemudian orang yang dipijat kejang-kejang! Setelah itu baru Gw tahu bahwa permintaan tolong tadi adalah untuk menjadi mediator yang akan memanggil makhluk yang dapat menolong. Dari pembicaraan Pak Tua dengan mediator Gw tahu nama makhluk tersebut adalah Singo Barong.
Topeng Reog yang menggambarkan Singo Barong (reogponorogojakarta.blogspot.com)
Kemudian dilakukanlah penerawangan oleh Pak Tua dan Singo Barong. Tetapi terdapat kendala karena Singo Barong tidak dapat berbicara. Akhirnya Singo Barong dikeluarkan, kemudian majulah mediator lain, seorang wanita. Makhluk yang merasukinya adalah Nenek Sulis. Dia mati pada usia 15 tahun dan telah berumur lebih dari 200 tahun. Jika ada yang pernah mendengar tawa kuntilanak asli, saya adalah salah satunya. Nenek Sulis senang bercanda dan lebih enak diajak mengobrol, hal ini mengurangi kengerian saya atas tawanya yang dilakukan pada awal dia masuk. Lalu dilakukan penerawangan dan dilihat dompet tersebut serta orang yang menemukannya (dompet tersebut terjatuh di jalan). Pak Tua kemudian meminta agar orang tersebut dibuat mengembalikan dompetnya dengan cara dibuang di satu tempat yang telah ditentukan. Setengah jam kemudian orang yang meminta tolong menelepon bahwa dompetnya ditemukan di dekat selokan depan rumahnya.
Oke, tadi adalah bagian mistisnya. Lalu apa kaitannya dengan Teori Quantum?
Bagian yang Gw kaitkan dengan teori quantum adalah saat Pak Tua melakukan penerawangan. Apa yang dilihatnya saat itu adalah hal yang akan terlihat apabila dia berada di tempat yang diterawang. Dalam teori quantum ada yang namanya Quantum Entanglement. Singkatnya adalah ketika dua elektron (A dan B) berada dalam keadaan entangle (nyangkut satu sama lain mungkin bahasa Indonesianya), apa yang terjadi pada elektron A akan terjadi pada elektron B, berapapun jauh jaraknya. Jadi apabila elektron A berputar ke kanan, elektron B akan berputar ke kanan. Hal ini menjadi basic dari Telekomunikasi FTL (Faster Than Light). Secara teori dengan telekomunikasi FTL, komunikasi dapat dilakukan secara real time dari manapun di belahan bumi ini.
Mungkinkah bahwa makhluk yang dipanggil tadi memiliki kemampuan untuk membuat elektron dalam entangled state sehingga dapat dilakukan apa yang dinamakan "penerawangan". Mungkin para peneliti teori quantum tersebut perlu belajar ke Indonesia yang sejak dulu kala memiliki tradisi komunikasi quantum. Warisan budaya yang jauh melampaui pengetahuan para ilmuwan fisika di luar sana. Mungkin waktu akan menjawab, mungkin juga tidak...