Judulnya lumayan noir lah ya, haha. Awal inspirasi dari kisah ini adalah saat Gw nonton National Geographic: Taboo (Narcotic). Kisahnya bakal Gw bagi di sini. Selamat menikmati :)
Jadi, Gw akan ceritakan apa yang Gw tonton. Hal yang diceritakan di sini adalah tentang narkotika, penggunaannya yang tabu di mata masyarakat. Pertama adalah sebuah sekte Gereja yang menggunakan semacam halusinogen saat ibadahnya. Halusinogen ini tidak memberi akibat kecanduan. Halusinasi yang terjadi bisa disamakan dengan efek jamur dari Genus Psylocybe. Kemudian ada penggunaan ganja untuk kepentingan medis. Kalau tau sama Snoop Dog, dia juga punya izin pemakaian ganja untuk alasan medis. Yang terakhir adalah suatu tempat di Kanada yang menyediakan fasilitas bagi pecandu narkotika suntik untuk menggunakan narkotika miliknya. Aneh? Simak ceritanya...
Awalnya di Kanada, tepatnya di Vancouver. Downtown Eastside (DTES) di Vancouver merupakan tempat bagi 4200 pengguna narkotika suntik kronis di tahun 2000. Karena jumlahnya yang besar, DTES dianggap sebagai pusat epidemik narkotika suntik. Overdosis narkotika dan juga penularan HIV karena penggunaan jarum suntik yang tidak steril menjadi masalah kesehatan masyarakat paling umum di daerah ini. Pada tahun 2003 dibukalah InSite, sebuah supervised injection site, yaitu tempat yang bisa dipakai oleh para pecandu narkotika suntik untuk memakai narkotika mereka. Supervised, karena di sini para pecandu diawasi oleh tenaga medis saat memakai narkotikanya. Para pecandu diberi akses untuk mendapatkan jarum suntik baru (yang tentu saja steril), kapas alkohol, pelarut steril, dan benda lainnya untuk menjamin kebersihan dan keamanan pemakaian narkotika suntik.
"Pada tahun 2003 dibukalah InSite, sebuah supervised injection site, yaitu tempat yang bisa dipakai oleh para pecandu narkotika suntik untuk memakai narkotika mereka"
Walaupun semua sarana untuk memakai narkotika disediakan, tempat ini tidak menyediakan narkotika. Para pemakai harus membawa sendiri narkotika yang akan dikonsumsi. Sejak adanya InSite, kasus overdosis pun mulai berkurang di daerah ini, karena adanya petugas medis yang mengawasi pemakaian narkotika suntik di sana. Antara tahun 2004 hingga 2010 terjadi overdosis di InSite. Tetapi berkat pengawasan terhadap para pemakai narkotika di sini, semua kasus bisa diintervensi sehingga tidak terjadi kematian. Di lantai dua tempat ini terdapat OnSite, yaitu tempat rehabilitasi dan detoksifikasi dari narkotika. Tidak seperti di lantai satu, narkotika tidak diperbolehkan di lantai ini. Lantai ini menyediakan konseling dan perawatan bagi pecandu yang ingin berhenti dan melanjutkan hidupnya.
Yang menarik adalah konsep dari InSite, yaitu tempat bagi para pecandu untuk memakai narkotika mereka. Di manapun, pemakai narkotika adalah pelanggar hukum, sesuatu yang ilegal. Pecandu memakai narkotika secara sembunyi-sembunyi, sehingga injeksi pun dilakukan seadanya, sering hanya menggunakan jarum suntik bekas. Dan karena pemakaian yang tersembunyi, bahaya yang terjadi tidak akan bisa mendapat pertolongan pertama yang memadai, sehingga kasus overdosis yang berakibat kematian menjadi hal umum bagi para pemakai narkotika suntik. Di InSite, para pecandu diawasi saat memakai narkotika. Mereka memastikan prosedur injeksi yang lege artis, cara mengakses vena untuk injeksi, dan juga pertolongan pertama saat terjadi overdosis. Para petugas di sana tidak menghakimi para pemakai narkotika tersebut. Sebaliknya, para petugas di InSite mengakui bahwa para pemakai narkotika tersebut adalah orang-orang yang menarik dan juga menyenangkan. Petugas di sana melihat para pecandu ini sebagai manusia biasa. Para pemakai narkotika itu pun menjadi lebih terbuka pada petugas di sana. Petugas di InSite cukup takjub dengan beban hidup yang ditanggung oleh para pecandu. Walaupun begitu, para pecandu ini tetap dapat tertawa dan bercanda dengan petugas di sana.
Tidak ada satupun dari mereka yang bercita-cita menjadi pecandu narkotika. Semua pemakai narkotika di sana adalah manusia biasa yang mencari cara untuk mengatasi beban hidup mereka. Salah satu dari pecandu tersebut ada yang terlahir dari seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) dan hidup di penampungan. Lainnya mengalami hidup yang tidak kalah pahit. Apa yang mereka lakukan hanyalah cara untuk mencari sejumput kegembiraan di tengah pahitnya kehidupan. Mereka hanyalah manusia biasa yang kehilangan pegangan hidup. Narkotika bukanlah tujuan mereka, tetapi hanya sebuah bentuk pelarian. Tetapi masyarakat melihat narkotika sebagai akhir dari hidup mereka dan menjauhi mereka seakan penjahat.
"Apa yang mereka lakukan hanyalah cara untuk mencari sejumput kegembiraan di tengah pahitnya kehidupan"
Apa yang dilakukan di InSight adalah memanusiakan manusia. Mereka memberi jaminan keamanan bagi para pecandu saat mereka sesaat melarikan diri dari pahitnya dunia. Dan saat mereka melebihi batas, para petugas ada untuk menolong. Saat mereka mengalami overdosis di InSight, petugas secara sigap membantu memberi pertolongan darurat. Setelah terlepas dari cengkeraman maut akibat overdosis, banyak dari mereka yang melihat dirinya di cermin dan merasa bahwa ini adalah saatnya mereka untuk berhenti. Mereka yang ingin berhenti dari kecanduannya akan mendapat pertolongan di OnSite, tempat rehabilitasi narkotika yang berada di lantai dua InSite. Mereka akan mendapatkan konseling, fasilitas detoksifikasi dan bimbingan untuk kembali ke masyarakat dan melanjutkan hidup.
Terkadang stigma yang terlanjur terpatri di benak kita akan mempengaruhi cara kita berfikir. Secara umum kita akan mengasosiasikan pecandu narkotika dengan penjahat dan pelaku kriminal lainnya. Padahal ini hanyalah sebuah bentuk pelarian dari pahitnya kenyataan. Mereka pun butuh perhatian dan bimbingan. Ini juga menjadi pelajaran bagi kita tentang pentingnya memiliki pegangan dalam hidup. Para pecandu narkotika kehilangan pegangan hidup dan memakai narkotika sebagai solusi sementara bagi masalah yang permanen. Jika kita memiliki Tuhan sebagai pegangan hidup, niscaya sesulit apapun hidup akan dapat kita lalui dengan keyakinan pada-Nya. Membimbing mereka yang kehilangan pegangan hidup adalah tugas kita yang telah terlebih dahulu diselamatkan menuju jalan-Nya. Tidaklah patut kita yang hanya seorang manusia menghakimi manusia lainnya, karena sebaik-baiknya Hakim adalah Tuhan YME. Cara kontroversial yang dilakukan oleh InSight terbukti memanusiakan manusia dan membimbing mereka yang ingin berubah menjadi lebih baik.
Semoga tulisan ini membuka mata kita.